Dalam Fisika,
suatu sistem dapat dikatakan seimbang bila sistem tersebut dalam keadaan tanpa
gerak (diam) atau bergerak lurus beraturan. Dalam keadaan ini berarti resultan gaya yang bekerja pada
sistem itu sama dengan nol (Hukum Newton I).
Sistem yang
seimbang dalam keadaan tanpa gerak dinamakan seimbang statis, sedangkan sistem
atau benda yang seimbang dalam keadaan
bergerak dinamakan seimbang mekanis.
- KESEIMBANGAN
PARTIKEL
Partikel
merupakan benda yang ukurannya dapat diabaikan dan dapat digambarkan sebagai
suatu titik materi. Partikel tidak mengalami gerak rotasi melainkan hanya gerak
translasi dan syarat partikel dalam keaadaan seimbang adalah resultan gaya sama dengan nol.
ΣF = 0
Jika gaya diuraikan dalam sumbu X dan Y, maka
syarat keseimbangan dapat dituliskan sebagai:
ΣFx = 0
ΣFy = 0
Keterangan :
ΣFx =
resultan gaya
pada komponen sumbu X
ΣFy =
resultan gaya
pada komponen sumbu Y
Sebuah partikel
dikatakan dalam keadaan seimbang tidak harus dalam keadaan diam melainkan dapat
terjadi apabila benda tersebut dalam keadaan bergerak lurus beraturan
(percepatan partikel sama dengan nol dan kecepatan konstan ).
Keseimbangan 3 gaya :
1.
Apabila ada tiga buah gaya
yang seimbang, maka resultan dua buah gaya akan
sama besar dan berlawanan arah dengan gaya
yang lain
2.
Hasil bagi setiap besar gaya dengan sinus sudut diseberangnya selalu
bernilai sama
F1 = F2 = F3
Sin α sin β
sin γ
- KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
Benda tegar
adalah benda yang posisi partikelnya tetap atau benda yang tidak mudah berubah
bentuknya ketika diberi gaya
luar.
Suatu benda
dikatakan dalam keadaan seimbang bila memiliki keseimbangan translasi (diam
atau bergerak beraturan ) dan keseimbangan rotasi (tidak berputar atau berputar
dengan kecepatan sudut tetap). Pada keseimbangan translasi berlaku F = m.a,
sedangkan pada keseimbangan rotasi berlaku τ = I.α. Syarat
seimbang translasi :
ΣF = 0 atau ΣFx = 0
ΣFy = 0
Syarat seimbang rotasi Στ =
0
Jadi syarat seimbang benda tegar
adalah
ΣFx = 0
ΣFy = 0
Στ = 0
Sebagaimana kita ketahui benda yang dalam keadaan
seimbang tidak harus dalam keadaan diam namun percepatan linear a = 0,
dan percepatan sudut α = 0. Benda yang berada dalam keadaan diam dan
seimbang dinamakan diam statis, sedangkan benda seimbang namun keadaan bergerak
beraturan disebut keseimbangan mekanik. Sehingga ada dua jenis keseimbangan
mekanis, yaitu :
Keseimbangan translasi
Keseimbangan rotasi
3.
KESEIMBANGAN ROTASI
Benda dikatakan mempunyai keseimbangan rotasi bila
memenuhi syarat :
- Benda tidak mempunyai percepatan anguler
- Benda kemungkinan dalam keadaan diam atau bergerak dengan percepatan anguler tetap
- Στ = 0, ΣF ≠ 0
4. MOMEN
GAYA
Pengertian
Momen Gaya adalah efek putar dari sebuah gaya
terhadap suatu sumbu putar. Besar Momen gaya
sama dengan perkalian gaya
terhadap jarak
τ
= F . d
dengan
τ = Momen Gaya (Nm)
F = gaya
(N)
d = jarak sumbu putar terhadap garis kerja gaya (m)
Momen gaya yang searah putaran
jarum jam bertanda positif, sedangkan yang berlawanan arah dengan putaran jarum
jam bertanda negatif.
5. MOMEN KOPEL
Kopel adalah
dua buah gaya
yang sejajar, sama besar, dan berlawanan arah. Momen kopel adalah perkalian
antara gaya dengan jarak antara kedua gaya
M = F d
Sifat – sifat
momen kopel :
1.
Sebuah kopel dapat dipindahkan baik pada bidang asalnya
ataupun pada bidang lain yang sejajar dengan bidang asalnya dengan besar dan
arah yang tetap.
2.
Resultan sebuah kopel M dengan sebuah gaya
F yang sebidang adalah sebuah gaya yang besar dan arahnya sama dengan F semula, tetapi
garis kerjanya bergeser sejauh d dari gaya
awalnya.
d = M
F
6. KOORDINAT TITIK TANGKAP GAYA RESULTAN
Jika resultan
komponen gaya
pada sumbu Y adalah Ry dengan jarak Xr dari sumbu Y, maka berlaku hubungan :
Στy = τy1 +
τy2 + τy3 +…..+ τyn
RyXr = F1yX1
+ F2yX2 + F3yX3 +…..+ FnyXny
Kooordinat gaya resultan:
Xr = F1yX1
+ F2yX2 + F3yX3 + …..+ FnyXn
F1y + F2y + F3y +…..+ Fny
Yr = F1xY1
+ F2xY2 + F3xY3 + …..+ FnxYn
F1x +F2x + F3x + …..+Fnx
7. TITIK
BERAT
Menentukan
titik berat dengan perhitungan
Xo = X1W1
+ X2W2 + X3W3 +…
W1 + W2 + W3 + …
Yo = Y1W1
+ Y2W2 + Y3W3 + …
W1 +W2 + W3 +…
Sejalan dengan
pengertian titik berat, maka titik pusat massa
suatu benda didefinisikan sebagai
Xpm = X1m1
+ X2m2 + X3m3 +…
m1 + m2 + m3 +…
Ypm = Y1m1
+ Y2m2 + Y3m3 +…
m1 +m2 + m3 +…
Berdasarkan
keadaan benda dikenal tiga macam keseimbangan yaitu keseimbangan stabil,
keseimbangan labil, dan keseimbangan indeferen.
a.
Keseimbangan Stabil (mantap) : Bendsa dikatakan seimbang stabil jika posisi benda berubah
pada saat mendapat gangguan, seperti dorongan atau tarikan. Namun pada saat
gangguan dihilangkan, benda kembali pada posisi semula.
b.
Keseimbangan Labil : Benda dikatakan labil jika setelah
gangguan yang mengenai dihilangkan,
benda tidak kembali pada posisi semula.
c.
Keseimbangan Indeferen (Netral) : Benda memiliki
keseimbsngan indeferen jika setelah gangguan dihilangkan, titik berat benda
tetap pada satu garis lurus seperti semula.
Jika benda
mendapatkan pengaruh gaya lalu benda melakukan gaya translasi disebut
menggeser, jika benda melakukan gerak rotasi maka benda tersebut dikatakan
mengguling. Sehingga dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
- Syarat benda menggeser adalah ΣF ≠ 0 dan Στ = 0
- Syarat benda mengguling adalah ΣF = 0 dan Στ ≥ 0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar